Datangnya kamu, gak pernah aku rancang. Pertemuan kita pun, gak pernah terbayang ada dalam agenda hidup.
Sampai detik ini, aku masih heran, maksud apa Tuhan mengenalkan aku sama kamu.
Tak ada alasan baik. Benarkah?
Mungkin Tuhan sedang mendidik aku. Memberi contoh hidup yang nyata. Bahwa manusia bisa sebrengsek kamu. Ahlinya pembuat luka dalam hati.
Mungkin Tuhan sedang mengajari aku. Bahwa ada mahluk munafik senyata kamu. Yang gemar menuding tanpa berkaca.
Tuhan..
Jangan Kamu jadikan aku seperti mereka. Mereka yang hidup dan berjalan di atas bumi tanpa hati. Mereka yang jiwanya mati tak berempati.
Tuhan..
Ampuni aku..
Maafkan aku..
Sudahi kutukan ini.
Jangan lagi berjumpa dengan mereka. Aku kapok. Tak sanggup lagi.