Select Page

Pada suatu kisah, ada seorang istri yang curhat dan bertanya pendapat dari seorang sahabatnya tentang rumah-tangga-issue. Iya, dia menceritakan tentang suaminya. Manusia yang seharusnya paling pertama dijadikan tempat curhat dan bertanya.

Beberapa waktu lalu, ada juga seorang suami yang mendapati chat pasangannya yang sedang berkeluh kesah tentang rumah tangga mereka ke sahabatnya. Dari mana aku tau? Dari status di media sosial sang suami.

Dia mengkritisi bagaimana seorang istri atau suami nggak seharusnya mencurahkan isi hatinya ke orang lain, kan pasangannya bukan orang asing. Kata dia, pasangan adalah sahabat sejati. Laki-laki ini lupa, dia pun sedang curhat ke khalayak ramai, tentang istrinya.

Apa yang lucu dari cerita ini?

Miris sebenernya. Bagaimana kemudahan berkomunikasi di jaman sekarang bisa membuat yang dekat menjadi asing dan berjarak. Orang terlalu malas untuk ngobrol hati ke hati dan menyelesaikan masalah mereka.

Mereka lebih memilih menjadi manusia-manusia palsu. Senyum di depan, ngetik nyinyir di belakang. “Aku nggak papa” tapi jejeran quote nyindir pasangan bolak balik diposting. Duh!

Jadi pengen teriak ke mereka..

Kawan di dunia maya itu tidaklah nyata, berapa pun banyak like di postingan kamu. Semua semu. Itu lho, yang di sampingmu, yang semustinya kau peduli dan risaukan. Mereka nyata ada.

Apakah kau sudah memperlakukan mereka dengan layak, apakah mereka nyaman dengan hubungan kalian, apakah yang mereka rasakan tentang kalian.

Jangan sampe curhat ke orang lain berbalas curhat nyindir-no-name di media sosial ini dipelihara berkepanjangan. Atau ini yang namanya jodoh? Katanya, jodoh adalah cermin..