Aku tak pernah menemukan, bagian yang mana paling kusukai. Apakah matanya, senyumnya, lengan hangatnya, atau cara dia berbicara denganku.
Tak ada yang istimewa memang, jika terus diamati. Hanya memancing senyum dan degup saja bila aku terlalu fokus membayangkan sosoknya.
Baiklah, kusimpulkan. Bahwa tak ada bagian special darinya yang memikat hati. Namun bagiku, dia teramat istimewa..seutuhnya Dia..
Dia yang telah melahirkan aku kembali di dunia. Menemani dan menjadi saksi perjalanan cita dan cintaku. Dia, sahabat setia, penyembuh luka lama. Karenanya, aku ada di sini.