Lucu rasanya, bagaimana takdir membawaku ke titik ini. Dulu aku selalu pasang badan, setengah mati bertahan.
Dahulu kala, aku yang terdepan untuk meyakini. Sepenuh hati membela cerita kisah bualanmu.
Ternyata sejarah berulang. Lagi-lagi kamu menusuk dari belakang.
Tak pernah ada dalam prasangka. Kekasih hati masihlah manusia licik yang sama.
Hanya untuk nyaman sesaat? Entahlah..