Litelenjel's Stories
bercerita tentang rasa yang adatak terucap, bukan berarti tak dirasa..
Karena kita punya hati. Tempat bebas untuk menduga, berprasangka, berpendapat, merasa, dan memelihara mimpi. Wilayah abu-abu dari semua penilaian benar salah. Teritorial paling aman lagi pribadi. Kotak pandora penuh misteri, berisi hasrat dan rahasia terdalam.
Dan inilah kisah cerita hatiku. Isi benak dan pikiranku. Tentang aku, kamu, dan sekitar.
Hear Hear

Sengsara?

#SingWithMe Tanpa Batas Waktu
Tinggal Bayangan
Aku lelah mengajakmu bermain. Berlari tanpa gaduh. Bercerita tanpa suara.
Dulu semua berwarna. Gegap gempita penuh cerita. Melantangkan mimpi memenuhi langit. Berlomba saling mengamini.
Dulu di sini selalu gaduh. Tak kan usai berkisah hingga hari berganti. Dipenuhi harapan yang tak ada akhirnya.
Ke mana kau bawa temanku pergi? Mengapa kini hanya ada kamu, bayangan semu tanpa makna.
Tak pernah menatapku. Tak pernah menyapa. Tak pernah perdulikan.
Kapan temanku pulang? Bisa ada di sini seperti dulu lagi?
Lepaskan Saja
Bukan begini seharusnya jalan cerita. Terlalu banyak yang dipaksakan. Terlalu palsu dan menyakitkan.
Akhirnya kini tiba, saat untuk melepaskan genggaman. Tak selamanya semua berharga.
Kadang, yang menjadi segalanya juga dapat menyakiti. Menghabisi hingga memusnahkan.
Karena itu, jangan meletakkannya terlalu dekat di hati.
Tak semua hal harus digenggam sampai mati.
Tak Mengapa Menyerah
Duhai hati, seberapa kuat kamu bertahan?
Maafkan aku. Semua adalah salahku, yang telah membawa kamu terlibat. Seharusnya ini tak terlalu rumit.
Duhai hati, apakah kamu masih bisa bertahan?
Maafkan aku. Semua adalah salahku, yang membuat kamu jadi patah, hancur, dan nestapa. Seharusnya ini hanya sebatas transaksi nilai mata uang.
Duhai hati, tak apa jika kamu sudah letih. Menyerah kadang bisa menyelamatkan.
Maafkan aku.
