Litelenjel's Stories
bercerita tentang rasa yang adatak terucap, bukan berarti tak dirasa..
Karena kita punya hati. Tempat bebas untuk menduga, berprasangka, berpendapat, merasa, dan memelihara mimpi. Wilayah abu-abu dari semua penilaian benar salah. Teritorial paling aman lagi pribadi. Kotak pandora penuh misteri, berisi hasrat dan rahasia terdalam.
Dan inilah kisah cerita hatiku. Isi benak dan pikiranku. Tentang aku, kamu, dan sekitar.
Terserah
aku tidak marah
jika kamu berubah
aku hanya bisa pasrah
ketika kau berbalik arah
tak ingin berlama dalam gundah
tak ingin marah marah
aku mengalah
aku menyerah
Okay Then
baik..
aku sudah mencapai sudutnya
tak bisa lagi bergerak mundur
kau telah mendorongku begitu jauh
baik..
aku pergi dari sini
aku tak akan ada lagi
baik..
aku akan menjadi asing
aku segera menjauh
baik..
aku ikuti harapmu
menjadi persis seperti yang kau pinta
baik..
kini tak ada lagi kata kita
hanya ada aku dan kamu
baik..
Forget
mungkin kamu lupa, bagaimana kisah ini dulu dimulai..
mungkin kamu lupa, bagaimana kita pernah berjuang dan bertahan..
mungkin kamu lupa, tentang segala janji yang pernah terangkai..
mungkin kamu lupa, tentang mimpi yang telah kita langitkan..
mungkin kamu lupa, cara kita tertawa dan menari menikmati hidup..
mungkin kamu lupa, bahwa hidup tak selalu soal menang dan kalah..
mungkin kamu hanya lupa..
kamu lupa akan aku
The Unwanted
yang menyedihkan dari perpisahan bukanlah rasa kehilangan..
tapi rasa tak diinginkan
Lagi – Lagi Luka
dan lagi,
aku terluka
untuk kesekian kalinya..
semua sakit ini hasil dari ucapmu
lewat pilihan kata tak semestinya
mengapa begitu tega?
jika tak suka,
cukup tinggalkan..
kenapa harus memberi luka?
Berapa Duit?
jika semua harus selalu dikonversi ke mata uang, maka berapa harganya aku?
apakah aku cukup bernilai di matamu?
pertanyaan belum usai
aku masih mencari jawab..
