Litelenjel's Stories
bercerita tentang rasa yang adatak terucap, bukan berarti tak dirasa..
Karena kita punya hati. Tempat bebas untuk menduga, berprasangka, berpendapat, merasa, dan memelihara mimpi. Wilayah abu-abu dari semua penilaian benar salah. Teritorial paling aman lagi pribadi. Kotak pandora penuh misteri, berisi hasrat dan rahasia terdalam.
Dan inilah kisah cerita hatiku. Isi benak dan pikiranku. Tentang aku, kamu, dan sekitar.
Persimpangan
Agustus 26
Dua ribu sembilan belas..
Akhirnya kita sampai juga di sini
Pada titik ini, sekarang..
Di tepi persimpangan
Semoga ini bukan kali terakhir kita bertukar kisah
Ini berat, menyesakkan dada
Kesedihan ini membuatku patah hati
Tapi waktu tak mengizinkan kita lagi..
Aku harus melanjutkan perjalanan ke selatan
Baik-baik ya kamu..angin utara konon lebih dingin
Tapi aku yakin, kamu bisa menaklukkannya
Aku percaya, di depan nanti
Akan ada cabang lain..
Persimpangan besar yang akan menyatukan kita lagi
Bersama-sama lagi, dalam sebuah rangkaian
Beriringan dalam genggaman,
Melanjutkan kisah yang belum tuntas diceritakan
Aku tau, mungkin hadirnya tak sepasti hari esok
Tapi aku yakin, akan ada di depan sana
Semoga..
Itu harapanku
Oneday..
Entah kapan
Perjalanan ini terasa sungguh menyenangkan
Tapi sudah waktunya untuk kita berjuang sendirian dulu
Terimakasih untuk selalu support
Untuk selalu ada dan melengkapi
Semoga kita ketemu lagi suatu hari nanti
Entah kapan..
Oneday
#SingWithMe Sepatu
Psssst…Tahukah Kamu?
Tak perlu kau tanyakan lagi
Cukup sudah berprasangka
Sekarang, jangan lagi ada ragu..
Tahukah kamu? Aku ada rahasia..
Dalam diam, aku pun menyimpan rasa
Tapi, tak perlu lah seisi dunia tahu..
Sejak awal, hati ini milikmu
Bila Kau Tiada
theme song
barusan aku mendengar penggalan dari lagu yang kita suka waktu itu. gubahan nada merdu yang kamu proklamirkan tercipta untuk mengiringi kisah kita. ya, semacam theme song drama cinta kita dulu.
haha..
biasanya, aku pasti auto melewatinya. sengaja mengabaikannya. bahkan, aku akan menjauhi sumber suara alunan irama tersebut. tapi, hari ini berbeda, hatiku ingin menikmatinya.
dan aku tersenyum.
nama dan wajahmu yang sudah lama kulupakan, tiba-tiba muncul kembali dalam folder memory di otak. tak utuh, memang. mungkin karena dulu aku mengaktifkan delete permanent mode dengan sungguh-sungguh.
hey, apa kabarnya kamu? apa kamu baik-baik saja?
apakah kamu juga dapat menikmati lagu ini sekarang? masihkah ada bayangku di sana?
Kau [ Yang Terbaik dan Yang Terburuk ]
ketika kesetiaan menjadi barang mahal
ketika kata maaf terlalu sulit untuk diucap
ego siapa yang sedang kita beri makan?
entahlah..
aku marah bukan berarti tak peduli
aku diam bukan berarti tak memerhatikan
dan aku hilang bukan berarti tak ingin dicari
– Garis Waktu, Bung Fiersa Besari
