Litelenjel's Stories
bercerita tentang rasa yang adatak terucap, bukan berarti tak dirasa..
Karena kita punya hati. Tempat bebas untuk menduga, berprasangka, berpendapat, merasa, dan memelihara mimpi. Wilayah abu-abu dari semua penilaian benar salah. Teritorial paling aman lagi pribadi. Kotak pandora penuh misteri, berisi hasrat dan rahasia terdalam.
Dan inilah kisah cerita hatiku. Isi benak dan pikiranku. Tentang aku, kamu, dan sekitar.
Tak Sabar..
Gadis kecil datang kembali
Wajahnya bersemu riang
Hatinya bahagia
Melompat, menari, ikuti hembusan angin
Rambut ikalnya terjuntai bebas
Sebebas tawa dan ayunan kakinya
Matanya membulat, berbinar layaknya bintang
“Ia akan datang..”
Di sela tariannya.
“Ia akan pulang”
Sahabatnya berpesan,
Ia pergi tak akan lama..
Dalam surat terakhirnya,
Lelaki bermata cokelat itu berkata..
“Tunggu aku di bawah purnama esok lusa”
Hanya Pinjaman
Mengapa lara? Merana meratapi yang telah pergi. Hilang, diambil Yang Memberi Pinjam. Toh mereka bukan milikmu.
Tak usah lah bersedu tiada akhir. Tak perlu mengutuk ritme cerita kehidupan.
Sebelumnya pun mereka tak ada. Jadi hadir, karena kau diberi pinjam. Sekedar menjagai milikNya. Hanya dititipi.
Jika kini, yang pernah ada di sisi dijemput kembali. Mengapa enggan tuk memulangkan? Mereka bukan milikmu. Mereka hanya pinjaman.
Menapaki Rindu
Menepi di kerinduan. Menapaki bayangmu yang tak tergapai. Sejauh itu sudah langkahkan kaki. Jauh. Letih. Tak bertepi.
Daun berguguran menemani langkah. Tak kan surut. Tak kan memutar arah tuk kembali. Meski jauh. Meski letih. Meski jejak rindu ini tak bertepi.
Belum waktunya menyerah. Tak kan berhenti di sini.
Sendiri
Alone.
Bukan lonely.
Ada waktunya diri ingin sendiri..
Mungkin dia letih.
Mungkin dia jenuh.
Mungkin dia muak.
Tak ingin diusik..
Ada juga saat hati ingin berdiam..
Mungkin dia rindu senyap.
Mungkin emosi telah menipis.
Mungkin rasa telah habis terkuras.
Tak ingin berkata kata..
Kadang sepi,
Walau di tengah pesta..
Kerap hanya ada aku,
Meski berkumpul dengan riuhnya manusia..
Ini waktu untuk menjadi sendiri.
Tak mengapa lah sendiri,
Mati pun tak membawa kawan.
Bersama Denganmu
Denganmu, aku belajar banyak..
Denganmu, adaptasi tidaklah sulit..
Denganmu, selalu ada dekap erat..
Denganmu, kumerasa istimewa..
Denganmu, letih menjadi surga..
Denganmu, tak ada kata cemas..
Denganmu, air mata bisa menjadi tawa..
Denganmu, hati ini tenang..
Denganmu, aku ingin lalui perjalanan usia..
Satu dua tiga empat lima…izinkan hitungan ini terus berlanjut…hingga akhir waktu..
Sahabat segala cuaca, happy anniversary, baby :*
Sebentar Saja
Jeda. Waktu terhenti sekian ketukan. Ada harum aroma tubuhmu. Tak ada siapa2 di sekitar. Tapi wangi yang sangat ku hafal ini, memeluk nyata.
Ya, kau sudah tak ada lagi di sisi. Rumahmu kini di dalam hatiku. Menjadi detak bagi jantungku.
Ragaku merekam hadirmu. Ini nyata. Menikmati bersama, walau hanya sekian ketukan waktu.

