Pernahkah kau memikirkan, atau tak sengaja terfikir. Bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah direncanakan. Rencana Maha Sempurna yang rinci dan menyeluruh. Utuh, dari kedipan mata pertama hingga helaan nafas terakhir.

Tahukah kau, bahwa kecepatan angin yang akan berhembus pun sudah ada yang menakar. Dalamnya lautan sudah dirancang sedemikian rupa. Bahkan arah daun yang gugur pun telah dibuat pola.

Tak mungkin ada yang namanya kebetulan. Semua telah dalam rencana. Begitu pun dengan kita. Tak ada yang tak disengaja. Skenario memang sudah menuliskan, bahwa harus melalui semua. Kitanya saja yang tak mau berfikir. Ada rencana, maksud dan tujuan apa, sampai-sampai jalan cerita ini terbentuk untuk kita.

Semoga bukan untuk kejahatan. Semoga bukan berisi kesalahan. Semoga bukan untuk jalan ke arah sesat. Semoga hanya untuk kebaikan. Dan hanya pada jalan kebaikan. Yang akan mendatangkan kebahagiaan dan kebaikan pula.

Tak ada yang namanya kebetulan. Karena semua telah dalam rencana Maha Sempurna.

“Bahkan Ratu Gengsi pun tunduk di hadapan Tuan Raja, bernama Cinta.”

– @Litelenjel

Hey kau yang terjaga
Jangan anggap kau mulia
Lebih baik dari yang lainnya
Hanya karena sebuah prasangka
Yang kau tak tau sebenarnya
Kau tak tau seutuhnya
Kau tak paham segalanya

Satu dua tiga
Kau dan yang lainnya adalah sama
Bukan kau yang berhak menilai rupa
Tak semestinya kau mencela
Apalagi merasa lebih mulia
Kusarankan engkau berkaca

Mungkin ada baiknya
Pada diri sendiri dulu kau berkata
Bukan pada yang lainnya
Karena kau tak perlu menilai mereka
Karena tak ada yang meminta
Karena kau dan yang lainnya adalah sama

Kau hanya hamba
Apapun usahamu
Tak kan pernah menjadi istimewa
Apalagi untuk jadi ratu

Tak akan!

Letakmu disini
Ruang sepi
Tanpa arti
Tak layak dikagumi

Tak layak!

Jangan pernah menuntut
Jangan pernah mengeluh
Kau hanya hamba
Tak pernah lebih dari itu

Jaga saja sikapmu
Ku akan selalu mencari salahmu
Ketika cela ketemu
Habis kau dalam racauan keji lidahku

Habis kau, hamba..
Tanpa sisa

Karena kau hanya hamba,
Jangan pernah bermimpi menjadi ratu

Jangan pernah!

“The Power of kata-kata, terucapnya sedetik..meninggalkan luka seumur hidup.”

– @litelenjel

Baru tau,
Kalau rasa yang paling menyedihkan adalah
Perasaan tidak diinginkan..

Bukan tidak dicintai
Bukan pula tidak dihargai

Tidak diinginkan mungkin 5 level lebih menyedihkan dari itu semua..
*mungkiiin