Select Page

*Hmmpf*

bekas suntikan Tapros kemarin di pinggul sebelah kanan ini, kadang masih nyeri dan ngilu kalau tidak sengaja tersenggol. Ini adalah terapi kedua dari tiga kali suntikan yang harus aku lalui. Untuk sebagian orang, kadang ada yang harus sampai disuntik 6 kali, lho.

Alhamdulillah, menurut Prof. Farid Aziz, SpOg sang specialist onkologi itu, aku cukup hanya tiga kali saja mendapatkan injeksi obat ini, untuk me-reduce pertumbuhan kista endometrium dan mioma-mioma baru setelah operasi pembersihan kemarin. Jeda dari terapi satu ke terapi berikutnya ini kurang lebih empat minggu. Jadi, sebulan sekali aku harus absen ke rumah sakit untuk ketemu om Profesor.

Setiap jadwal suntik mendekat, aku suka agak deg-degan. Selain karena terbayang sakitnya tusukan jarum suntik, sejujurnya yang paling bikin takut adalah bila mengingat total tagihan setelah suntik Tapros ini. Harganya itu lho, “mahal geellaa” kalau kata anak jaman sekarang. Untung suami bekerja di tempat yang ada jaminan kesehatan untuk karyawan dan keluarganya. Sehingga tagihan biaya berobat ditangguhkan dahulu oleh pihak asuransi. Lalu 10%-nya yang menjadi kewajiban kita, dapat dilunasi pada akhir bulan ketika menerima gaji, dengan sistem kredit.

Syukurlah.

Dan yang sangat amat membuatku bersyukur adalah pernyataan Prof. Farid bahwa aku sudah boleh hamil setelah mendapatkan terapi Tapros terakhir pada pertengahan bulan Februari besok. Apabila semua berjalan lancar dan tubuhku merespon baik terapi ini, maka perkiraan beliau, program kehamilan dapat dilakukan tiga atau empat bulan setelahnya. Karena setelah mendapatkan suntikan Tapros ini, untuk beberapa bulan ke depan, jadwal menstruasiku akan terhenti sejenak.

Nanti, setelah hormon di dalam tubuhku seimbang, maka aku akan haid lagi secara normal. Dan itulah yang menjadi penanda bahwa recovery dari pembersihan kista dan miom kemarin selesai, sehingga kehamilan sudah dapat segera dirancang. Subhanallaah.

Tapi, berhubung kemarin operasi yang aku jalani termasuk operasi besar layaknya seorang ibu yang melahirkan secara caesar, maka aku membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa sembuh total dan organ dalamku kembali ke bentuk semula. Hal ini untuk mempersiapkan rahim, otot perut dan lapisan-lapisan kulitku yang akan membesar kelak bila aku hamil. Setelah melihat rekam medis dan history operasi kemarin, Prof. Farid memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan trauma pasca operasi secara sempurna, kurang lebih akan memakan waktu sampai satu tahun.

Tak apalah menunggu sebentar lagi, untuk sesuatu yang indah. Sekarang aku jadi tidak sabar untuk suntikan Tapros ketiga. Karena dia yang akan mengantarkanku ke tahapan berikutnya. Untuk bisa menjadi seorang Ibu 🙂 Insyaallaah.