Litelenjel's Stories
bercerita tentang rasa yang adatak terucap, bukan berarti tak dirasa..
Karena kita punya hati. Tempat bebas untuk menduga, berprasangka, berpendapat, merasa, dan memelihara mimpi. Wilayah abu-abu dari semua penilaian benar salah. Teritorial paling aman lagi pribadi. Kotak pandora penuh misteri, berisi hasrat dan rahasia terdalam.
Dan inilah kisah cerita hatiku. Isi benak dan pikiranku. Tentang aku, kamu, dan sekitar.
Karena Dirimu?
Tak akan terjadi jika tak pernah tertuliskan
Tak mungkin ada jika tak diijinkan
Tak kan mungkin jika tak seharusnya
Semua terjadi karena memang skenario yang berkata
Bukan sebab darimu
Bukan kebetulan
Bukan karena dirimu
Jangan sombong duhai hati
Sekali lagi..
Bukan karena dirimu
#SingWithMe Terukir di Bintang
Kerdil
Manusia sebenarnya tak pernah berubah,
Mereka hanya sedang menunjukkan wajah aslinya, melepaskan topeng kepura-puraan yang selama ini dipelihara..
Sekarang aku kenal siapa kamu sebenarnya,
Manusia kerdil penghisap nyawa..
Kau datang hanya di kala butuh, pergi menghilang di saat semua yang kau perlu sudah dalam genggaman..
Manusia licik dengan segala tipu dayanya..
Apa yang kau kejar?
Siapa yang sedang kau permainkan?
Tunggu saatnya..
Kelak, sumpah serapah yang telah memenuhi langit akan kau panen dalam kutukan paling keji..
Tak pernahkah kau ambil pembelajaran?
Rugi
Karena hidup berjalan bukan sesuai yang kita mau. Kadang kita berjumpa dengan orang yang salah. Atau kerap kali kita bertemu hal yang membuat panas di dada.
Kita hanyalah debu yang terbang menurut pada titah sang angin. Ke arah mana dia bertiup, ke sanalah kita menuju.
Jadikan semua riuh rendah hidupmu hanya untuk mengabdi padaNya yang Maha Tinggi. Persembahkan segala susah payahmu hanya bagiNya sang Maha Berkuasa.
Rugi, sungguhlah rugi.. jika keringat dan air matamu kering hanya untuk didedikasikan kepada debu lainnya.
Duhai hati, ikhlaskan.
Hanya berharap imbalanlah dari yang Maha Pengasih lagi Penyayang
Ketika Kabar Itu Datang
Sampai (Ketemu) Nanti
Kadang aku suka menoleh,
mengamati apa yang sudah kulalui
Sering menoleh sampai bablas ke belakang,
sekedar untuk mengingat apa yang sudah terlewati
Tapi langkah hanya meminta maju
dia tak pernah memberi opsi untuk berputar haluan, dan berjalan mundur
Sungguh hati ini masih berharap,
di persimpangan depan nanti kita akan bertemu lagi
Bisa beriringan lagi dalam rute perjalanan yang sama
Ya, beriringan saling melengkapi, saling menemani
Namun, jika itu tak akan jadi nyata, tak mengapa..
Mungkin kita masih bisa sekedar bertegur sapa di sebuah negeri, bernama kenangan
