Litelenjel's Stories
bercerita tentang rasa yang adatak terucap, bukan berarti tak dirasa..
Karena kita punya hati. Tempat bebas untuk menduga, berprasangka, berpendapat, merasa, dan memelihara mimpi. Wilayah abu-abu dari semua penilaian benar salah. Teritorial paling aman lagi pribadi. Kotak pandora penuh misteri, berisi hasrat dan rahasia terdalam.
Dan inilah kisah cerita hatiku. Isi benak dan pikiranku. Tentang aku, kamu, dan sekitar.
Kapan Kau Datang?
Dipayungi bintang-bintang, tinggi anganku terbang. Melayang ke negeri seberang. Menyusuri lautan waktu, tuk bertemu yang disayang. Kapan kau akan datang? Saat ini ku hanya ditemani sang bayang.
Aku di sini, setia menanti. Walau detik dan menit berganti. Karena kata hati, masih yakin kau akan hadir di sisi. Datang tuk menepati janji. Duduk temani, menatap langit hingga pagi.
I Wanna Grow Old With You
Hey, kamu yang di sana
Menatap dengan kerlingan di mata
Membuat ku jatuh cinta
Dan debar di dada..
Tak perlu rumus matematika,
Untuk tau, aku pun merasakan hal yang sama..
Kamu, yang setia ada
Dalam suka dan duka
Yang selalu siap sedia
Kawan dalam segala cuaca
Temani aku,
Hingga tulang dan sendi menjadi kaku
Hingga senja terasa beku
Menjadi tualah bersamaku
Rumahku adalah dalam pelukmu
All I wanna do is..
Growing up with you :*
Tak Kan Sia-Sia
Menatap langit dan menyapa awan,
Sendiri, menikmati sepi..
Teringat senyum seorang kawan,
Dan berharap dia tak kan pernah pergi..
Kau, hadiah dari langit. Tak pernah kusebut namamu dalam doa-doaku. Aku tak pernah memilih atau memaksa Tuhan untuk menghadirkanmu di sisiku. Sama sekali tak pernah.
Tapi sekarang kau di sini. Bersama denganku, tak pernah terpisahkan. Aku tak pernah menyesal bertemu denganmu. Karena itu takdirku. Tak mungkin tanpa sebab, tanpa karena, dan tanpa maksud. Karena semua tak akan sia-sia.
Kenangan
Eh, ketemu lagi. Padahal sudah disimpan jauh-jauh. Dipendam dalam-dalam. Tulisan yang sama, yang dulu membuatku terluka, kini memberi senyuman. Kenangan. Bumbu sentimentil yang mengubah itu semua.
Jemari sudah mau menuju delete. Lalu hati tak rela. Biarlah di sana saja. Biarkan tersimpan rapi semua. Mungkin esok lusa, jika kuingin sebuah senyuman, aku dapat membacanya sekali lagi.
Hey, Mr. Knowledge
Hey kamu..
Yang selalu menggoda untuk dimiliki,
Aku belum habiskan yang ini,
Kau sudah datang lagi..
Semakin aku sering bersamamu,
Semakin aku haus akan kamu..
Tak pernah puas..tak pernah tuntas..
Tak mau berhenti..
Denganmu aku nyaman,
Denganmu aku merasa bernilai..
Walau kau belum aku miliki seutuhnya,
Izinkan aku milikimu lebih banyak,
Agar aku bisa berbagi lebih luas..
Agar aku bisa lebih banyak bercerita,
Betapa kamu sangat mengasyikkan…
Hey Mr. Knowledge,
Jadilah teman yang setia,
Di dalam tidurku yang panjang..
Ya, Bisa Jadi…Bisa Jadi..
Mungkin suatu hari nanti, ingatan akan hari ini memudar. Mungkin memori akan sulit untuk mengenali nama dan wajahnya. Atau mungkin dia hanya menjadi bagian dari “mereka, yang namanya tak boleh disebut”.
Mungkin esok lusa hanya akan ada nestapa. Mungkin tak ada lagi tegur sapa. Mungkin yang sekarang selalu ada di sisi, bisa jadi sangat asing di kemudian hari. Bisa jadi..
Tapi, apapun yang akan terjadi nanti. Nikmati saja waktumu sekarang. Pergunakan sebaik-baiknya. Habiskan dengan mereka, sang penghuni hati..

