Litelenjel's Stories
bercerita tentang rasa yang adatak terucap, bukan berarti tak dirasa..
Karena kita punya hati. Tempat bebas untuk menduga, berprasangka, berpendapat, merasa, dan memelihara mimpi. Wilayah abu-abu dari semua penilaian benar salah. Teritorial paling aman lagi pribadi. Kotak pandora penuh misteri, berisi hasrat dan rahasia terdalam.
Dan inilah kisah cerita hatiku. Isi benak dan pikiranku. Tentang aku, kamu, dan sekitar.
Kesempatankah ?… atau Pilihan ?
Bertemu adalah kesempatan,
Dan mencintai adalah pilihan..
Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuat kita tertarik, itu bukan pilihan, itulah KESEMPATAN..
Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut.. bahkan dengan segala kekurangannya.. itu bukan kesempatan, itu adalah PILIHAN..
Mungkin KESEMPATAN mempertemukan kita dengan pasangan jiwa kita..
Tetapi untuk mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita adalah PILIHAN, yang harus kita pertanggung jawabkan di hadapan Sang Maha Cinta..
Roses

Repost from paperflowersandcandyclouds
Jumatan di Masjid Al-Latief, Pasaraya
Canggung rasanya ada di tengah lautan pria seperti ini..weeew..
Berbondong-bondong para jamaah shalat Jum’at ini menaiki eskalator. Berdatangan dari segala arah. Menuju asal suara adzan mengumandang.
Ada eyang-eyang berbusana koko, ada para eksmud, ada banyak pegawai berseragam batik, ada anak-anak kecil dengan ayah mereka (mungkin customer yg menyempatkan shalat Jum’at di sini). Berbagai usia dan rupa, sepertinya semua pria numplek blek ada disini. Memenuhi masjid, berbanjar rapi sampai keluar batas masjid. Mendengarkan khotib yang memulai khutbahnya.
*Dan akupun jadi satu-satunya yang berhijab :D*
Subhanallah…mereka rela meninggalkan segala urusannya untuk ada di sini. Berjalan kaki, menaiki lantai bertingkat-tingkat, berjubel-jubelan. Untuk memenuhi hakNya. Mendahulukan Allah swt daripada kegiatannya.
Semoga semua jamaah ini selalu disayang oleh Allah swt, diberikan kenikmatan dunia akherat. Dan dimudahkan selalu dalam segala urusannya. Insyaallaaah..aamiin :’)
#BelajarIslam Tentang Alquran
Percakapan antara ajudan Umar r.a dengan Abdullah ibn Mas’ud
Ajudan (a) : Ayat al Qur’an manakah yang paling ampuh?
Abdullah (b) : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar. (QS al Baqarah [2]: 255)
a: Ayat al Qur’an manakah yang kuat hukumnya?
b: Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar). (QS an Nahl [16]: 9)
a: Ayat al Qur’an manakah yang mencakup semuanya?
b: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS al Zalzalah [99]: 7-8)
a: Ayat al Qur’an manakah yang memberikan kabar takut?
b: (Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah. (QS an Nisa [4]:123)
a: ayat al Qur’an manakah yang memberikan harapan?
b: Katakanlah (wahai Muhammad): “Wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, kerana sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa; sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (Qs az Zumar [39]: 53)
Sampai Jumpa Lagi
Dear Ramadhan, sebentar lagi kita berpisah. Nyesel deh kemarin2 aku kurang sungguh2 menyambut datangmu. Banyak solat malam yang terlewat, ngaji yang seperti jalan di tempat, masih suka emosional, suka keceplosan jadi sumber gibah, sedekah juga masih kurang maksimal.
Hmmm…semoga semua amalan yg jauh dari sempurna di bulan ini, diterima dan dapat ridhonya Allah swt :’) *aamiiin*
Sampai jumpa lagi ya bulan mulia. Semoga Allah swt mengizinkan kita untuk bertemu lagi di kemudian hari. Insyaallaah..
Penggalian bakat kedua : Masuk dapur
=D
hari ini mood saya kurang bersahabat. seharian jadi agak uring-uringan dan emosi kurang stabil. untuk penghibur hati, sepertinya sore-sore dengan cuaca mendung mendukung seperti ini, paling enak nge-teh sambil nyemil. tapi nyemil apa ya? sudah bolak-balik buka tutup kulkas, tapi isinya gitu-gitu aja. tak ada yang menggugah selera. tiba-tiba saya jadi kepengen…cupcake!
berhubung ini rumah dan bukanlah bakery, jadi harus bikin dulu nih sebelum bisa nyemal-nyemil..
setelah browsing di situs-situs resep, akhirnya nemu yang terlihat sedap di mata dan sepertinya mudah. maklum ya, bagi seorang pemula, saya mengira kalau resep dengan penjabaran “bahan” dan “cara membuat” yang paling singkatlah yang paling mudah untuk dibuat 🙂
sebenarnya saya sangat suka masak. terbukti dari tingginya level pada games favorit “cafe world” di akun facebook saya 😀
dulu, yang pertama kali mengajarkan masak adalah eyang putri di jogja. sejak itu saya suka masuk dapur, sekedar nontonin mbak-mbak para asisten rumah tangga mengolah makanan atau menguji coba resep-resep yang ditemui. tapi selama ini saya lebih suka memasak sesuai mood. kadang resepnya pun ngarang menurut suasana hati. alhamdulillah, tak jarang saya mendapat pujian dan resepnya dicontek sanak saudara, tapi kadang sering juga gagal. walau begitu, sampai detik ini, belum ada sih yang sampai keracunan masakan saya.. hahahaha..
sebelumnya saya tak pernah bikin cupcake. hanya pernah berhasil bikin brownies coklat sekali seumur hidup. itu karena pada uji coba berikut-berikutnya selalu menjadi brownies hitam atau brownies batu 🙁
setelah mencermati resep cupcake “Triple Chocolate Muffin”ini, saya jadi bingung. koq ukurannya pake ‘cup’ ya? itu ngukurnya pake gelas apa? pakai mug atau pakai cangkir? yaaaah…masa mau buat kue aja harus buka rumus matematika?!
aha! untung langsung inget, dulu pernah nge-bookmark situs yang isinya ada konversi ukuran-ukuran gitu. akhirnya tekad saya untuk bisa nyemal-nyemil cupcake tetap membara. sebelum masuk dapur, saya mau berbagi ilmu maha penting dulu. siapa tau ada yang membutuhkan 🙂
konversi ukuran berat..
Tepung terigu 1 cup = 140 gram = 15 sdm
Gula pasir 1 cup = 225 gram = 17 sdm
Gula halus 1 cup = 160 gram
Gula palem 1 cup = 140 gram
Maizena 1 cup = 125 gram
Sagu/kanji 1 cup = 125 gram
Tepung beras 1 cup = 110 gram
Tepung roti 1 cup = 115 gram = 17 sdm
Almond bubuk 1 cup = 170 gram = 17 sdm
Kismis 1 cup = 190 gram = 12 sdm
Kenari cincang 1 cup = 150 gram = 10 sdm
Mete cincang 1 cup = 160 gram
Havermout 1 cup = 90 gram
Mentega/Margarine 1 cup = 200 gram
Minyak goreng 1 cup = 220 gram
Coklat bubuk 1 cup =112 gram
1 sdm garam = 10 gram
1 sdm gula pasir = 12 gram
1 sdm mentega/margarine = 12 gram
1 sdm terigu = 8 gram
1 sdm maizena = 8 gram
1 sdm coklat bubuk = 7 gram
1 sdm air = 15 gram
1 sdt Baking Powder = 4 gram
sumber : http://breadcycle.blogspot.com/2009/05/konversi-timbangan.html
okay, kalau nanti berhasil…saya bagi ya hasilnya. kita nyemal-nyemil tea time bersama 🙂

