Litelenjel's Stories

bercerita tentang rasa yang ada

tak terucap, bukan berarti tak dirasa..

Karena kita punya hati. Tempat bebas untuk menduga, berprasangka, berpendapat, merasa, dan memelihara mimpi. Wilayah abu-abu dari semua penilaian benar salah. Teritorial paling aman lagi pribadi. Kotak pandora penuh misteri, berisi hasrat dan rahasia terdalam.

Dan inilah kisah cerita hatiku. Isi benak dan pikiranku. Tentang aku, kamu, dan sekitar.

Amazed

Kalau diingat lagi, aku jadi takjub sendiri.

Bagaimana aku bisa menjadi manusia yang paling peduli.

Tak pernah terlewatkan waktu tanpa bertanya kabar, memikirkan kebutuhannya, selalu memastikannya baik-baik saja.

Ternyata aku bisa juga ya, jadi manusia yang sangat mencinta. Tak pernah aku bayangkan bisa begitu.

Sampai sekarang aku masih terkaget, aku bisa setulus itu. Benar-benar segenap jiwa.

Mungkin efek dari capricorn. Atau manusianya yang memang dulu telah membuatku seperti itu? Entahlah..

Sekarang, semuanya sudah lewat.

Sayang, aktornya belum sembuh. Masih suka kumat penyakit lamanya. Mungkin, sudah mendarah daging? Entahlah..

Yang kutau pasti, manusia paling manis dan baik hatinya itu, kini sudah tak ada lagi. Dia mati, terkubur sejarah.

Tersisa mahluk menyeramkan bermuka dua. Bengis dan berjiwa gelap. Yang perkataannya penuh dusta.

Yaa.. Apapun kejahatan yang dia rencanakan, biar jadi karmanya sendiri.

Aku hanya ingin merayakan pencapaianku.

Mungkin, Ya..

Kadang kita suka kelewat kecewa sama mereka yang tak sesuai ekspektasi.

Itu semua karena kita memakai standar diri sendiri. Kita sering menggunakan takaran dan ukuran yang salah.

Mungkin memang hanya segitu nilai mereka.

Mungkin kemampuannya memang hanya segitu. Hanya mampu menjadi pengecut.

Mungkin memang batas potensinya adalah sebagai pecundang. Hanya itu yang dia tau.

Tak salah jika mereka tak mampu berterima kasih dan bersyukur.

Tak aneh jika mereka hanya bisa hidup dari tipuan satu ke tipuan yang lainnya.

Karena hanya itu yang dia bisa. Hanya itu saja.

Jangan pernah berharap lebih!

Malu Ya, Kamu?

Kalau dipikir, kenapa kamu yang justru beringsut melarikan diri?

Persis seperti maling yang ketahuan. Pergi kabur, bersembunyi. Menghindari penghakiman.

Kamu malu ya, semua bualanmu ketahuan?

Kamu tak tahan karena semua burukmu terbongkar?

Kenapa lantas kamu yang menjadikan aku musuh? Kenapa justru kamu yang sibuk menutup diri?

Mungkin manusia yang tak memiliki hati memang begitu, ya? Tak punya itikad baik. Tak pernah menyesal dan merasa bersalah.

Pantas selalu berulang. Hingga menjadi pola yang kuat.

Karena buatmu, memperdaya itu hal yang wajar. Berbual dan merekayasa rasa adalah kegiatan sepele, sehari-hari.

Kamu terbiasa untuk menjadi penjahat. Menipu, hanya itu keahlianmu.

Pantas hatimu selalu sempit. Tak pernah merasa damai dan cukup. Terlalu banyak dusta.

Kamu malu ya, ketahuan kalau serendah ini?

Liat Aja Nanti

Namamu pernah singgah dalam setiap doa baikku. Pelukmu pernah jadi tempat pulang paling nyaman.

Bukan perpisahan yang kusesali. Aku sudah bersiap sekuat nyali. Karena sadar, hari ini datangnya pasti.

Ingatkah kamu..? Waktu itu aku dalam perjalanan pergi setelah kau usir. Ingat, siapa yang merengek tak mau ditinggal?

Sayang seribu sayang. Kini tak ada lagi yang bisa dikenang. Terhapus dendam yang tak akan pernah bisa hilang.

Aku masih mengutuk diri. Bodohnya! Terlena pesona sejuta janji. Menuruti beragam sandiwaramu. Semua dusta tiada arti.

Begini rupanya caramu membalas semua, pengecut?!

Setelah dengan beringas, buas menelan jiwa.. Kau buang dan lari bersembunyi di balik drama.

Sekali bedebah, selamanya tak akan berubah.

Tunggu saatnya, kala kau harus menuai hadiah dari semua ulahmu. Kira-kira, siapa yang terakhir menangis?!

Emang Ada?

Ada lho..

Selalu nemenin, gak pernah pergi. Senantiasa jadi penghibur hati buat yang hampir gila dan depresi.

Dia yang selalu ada. Yang supportnya selalu hadir. Yang doanya tak pernah putus.

Jadi tempat sampah penampung keluhan setiap saat. Yang dicari kala butuh doang.

Selalu dimanfaatkan idenya. Terus2an ngelakuin yang terbaik. Segenap rasa, setulus jiwa..

Gak pernah curang, apalagi berbohong. Tak ada niat untuk mengelabui. Apalagi berpikir jahat.

Tapi dia justru disisihkan, dibuang, setelah itu difitnah.

Soalnya ada yang sudah punya rencana mau putarbalik fakta.. Demi ngibulnya jadi sah.

Adaaaa.. Ada banget.

Yang gelap mata pengen selalu cuan sampe jadi budak, juga ada. Diperalat sampai terlihat dungu, juga ada. Manusia rendah, tanpa harga diri.

Lucu, deh.

The Other Me

Konon katanya, tak kenal maka tak kan sayang. Mari kita berkenalan dan melihat sisi lain dari aku, lebih dekat lagi..

Keep in touch!