Aneh sekali rasanya mendengar ocehanmu. Manusia tanpa hati sepertimu, sungguh tak pantas bicara soal hati.
Tau apa kamu?
Sangatlah janggal jika mencerna rentetan kata-kata dari bibir pahit itu. Really? Kamu menasehatiku dengan bahasa yang menyerang penuh benci seperti itu?
Hey, kamu yang butuh bantuan!
Kau tak mengenalku. Kau tak memahamiku. Kau tak pernah peduli akan keberadaan diriku selama ini.
Jadi pergi saja sana, bawa semua racauan penghakimanmu. Ambil cermin, dan mulailah menasehati pantulan dirimu sendiri..