Sebenarnya, ini adalah percakapan antara aku dan Penguasa Jiwaku. Perbincangan antara hati yang berjelaga pekat dengan Sang Pemiliknya. Bukan tanpa rencana. Tidaklah sia-sia.
Sejujurnya, dialog ini hanyalah teguran bagi aku.
Sungguh, bukanlah nikmatnya yang nyaris tak bersisa. Tetapi, mungkin rasa syukurnya yang kurang.
Karena jika kita pandai bersyukur…Segala nikmat akan ditambah. Hati akan selalu merasa cukup.
Bukankah janjiNya selalu benar?
Tenangkan hatimu dalam menghadapi dunia. Karena ini hanya sinetron satu babak. Jangan terlalu seriuslah pada hal yang hanya berupa senda gurau ^^