Select Page

Dulu, kukira kau akan menjadi sang juru selamat.

Datangmu tepat ketika aku jatuh dan terluka dalam.

Warnamu mendamaikan jiwa. Menopang aku yang sedang belajar berjalan lagi.

Tak pernah ada sangka buruk dalam benak. Ku selalu melihatmu dari sisi terindah.

Meski nyatanya tak begitu.

Ternyata, kau hempas aku ke jurang yang jauh lebih dalam dan pengap.

Dengan beringas, kau koyak.. Porak poranda luka yang ku punya. Meninggalkan sayatan lebih perih dan menganga.

Entahlah.. Apa aku sanggup meneruskan belajarku, untuk bisa berjalan lagi.

Kau patahkan sayapku. Kau hancurkan kakiku berkeping-keping.

Salah apa aku? Dendam apa yang kau punya?

Hingga menyiksaku sehebat ini.

Tak tersisa cahaya sedikit pun untukku kini. Gelapku semakin pekat dengan hadirmu.